Belajar Menjahit (I)

Entah dari mana pikiran itu datang. Mungkin karena melihat postingan teman di media sosial yang lebih dulu sukses berkarya. Atau karena melihat foto dagangan penjual kain online yang sungguh menggoda. Atau lebih karena ingin membuatkan Albiy sesuatu yang dapat dia manfaatkan atau kenakan dan saya bisa menatapnya dengan rasa bangga. Tiba-tiba saja saya memutuskan untuk belajar menjahit. Ya. Menjahit.

Bisa dibilang saya harus belajar menjahit dari awal. Dari titik nol. Mesin yang saya gunakan pun bukanlah mesin jahit untuk profesional. Saya hanya mengandalkan mesin jahit mini portabel seharga 200 ribu rupiah. Saya pikir, untuk pemula yang hanya bisa meluangkan waktu menjahit di sela kesibukan merawat anak, mengurus rumah tangga, dan bekerja di kantor seperti saya, belajar menjahit dengan mesin jahit mini sementara ini adalah keputusan yang tepat. Saya tidak mau buru-buru membeli mesin jahit untuk profesional sebelum saya yakin saya akan bisa memanfaatkannya secara maksimal. Ya. Prinsip ekonomis yang saya anut di sini. 😀

Prinsip ekonomis tidak hanya saya terapkan dalam pemilihan mesin jahit. Bahan kain yang saya gunakan untuk belajar pun hanya kain perca. Ada banyak penjual kain online yang menyediakan set kain perca. Dua di antaranya yang saya suka adalah Rumah Katun Babana dan Kain Kunangkuang. Pertimbangan saya, untuk belajar saya bisa memulainya dengan menjahit sesuatu yang berukuran kecil terlebih dahulu. Selain lebih mudah, menjahit sesuatu berukuran kecil juga lebih hemat bahan.

Saya memutuskan menjahit sepotong pillowcase dress untuk Albiy sebagai proyek pertama. Modelnya saya contek dari google images. Karena tidak memiliki ilmu memotong kain untuk dijadikan pola, saya meminta bantuan ibu saya yang memang sudah jago menjahit. 😛

Ini hasilnya. Masih amatir. Hehehe.

IMG_20150201_114219

Kain yang saya gunakan saya beli dari Kain Kunangkunang. Tiap lembar kain perca memiliki ukuran yang bervariasi dan tidak terlalu lebar (contoh, salah satu kain ada yang berukuran kurang lebih 44 x 57 cm). Untuk membuat baju di atas saya membutuhkan dua lembar kain perca. Jadilah bagian depan dan belakang memiliki penampakan yang berbeda. 😀

Master Post: Lucky No. 15 Reading Challenge

Mengawali tahun 2015 yang sudah hampir berjalan satu bulan ini, saya memutuskan untuk menantang diri saya sendiri, melawan segala bentuk rasa malas yang kerap muncul, berusaha menumbuhkan sikap disiplin. Bukan hal yang mudah. Tapi saya harus mencoba.

Seorang kawan yang sudah saya anggap seperti adik sendiri, Dek Dian -begitu saya biasa menyapanya- , mengirimkan sebuah tautan, sebuah tantangan. Reading Challenge. Saya membaca tautan itu. Sebuah tantangan membaca yang sangat menarik. Dari sanalah keputusan ini saya buat. Saya bergabung dalam tantangan itu.

lucky-no15

Period of challenge: January 15, 2015 – January 15, 2016

Here are the 15 categories:

  1. Chunky Brick: Grab that book with more than 500 pages that you’d always been afraid to tackle. You know you can do it! -> Musashi karya Eiji Yoshikawa (terjemahan Bahasa Indonesia). 1248 halaman setebal 23 cm. Saya merasa ini target yang sangat ambisius, untuk ukuran saya. Ada beberapa buku ‘lebih tipis’ dari novel tersebut yang bahkan belum juga selesai saya baca. Tapi, saya pikir, apa salahnya mencoba? 😀 IMG_20141119_124505
  2. Something New: Just purchased a book lately? Don’t let it buried in your stacks, read it now! -> Pangeran Bahagia karya Oscar Wilde. Merupakan versi terjemahan dari The Happy Prince and Other Tales yang dipublikasikan pertama kali tahun 1888.
  3. Something Borrowed: Read a book that you borrowed from someone else. Don’t make the owner waiting forever for you to finish it. (Books borrowed from friends, libraries, or even rental places, are allowed) -> Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Di saat kebanyakan pecinta buku telah melahap tandas buku ini, saya malah belum sampai di titik manapun. Saatnya memulai. 🙂
  4. It’s Been There Forever: Dig your TBR pile and read a book that has been there more than a year. It’s time for you to appreciate it 🙂 -> The Sun Also Rises karya Ernest Hemingway. Saya mengambilnya dari susunan buku dalam lemari, di kamar yang sudah jarang saya tempati, di rumah orang tua saya, di luar kota.  😀
  5. Freebies Time: What’s the LAST free book you’ve got? Whether it’s from giveaway, a birthday gift or a surprise from someone special, don’t hold back any longer. Open the book and start reading it now 😀 -> What the Dog Saw karya Malcolm Gladwell. Buku ini saya dapat dari seorang rekan kantor sebagai kenang-kenangan atas kepindahtugasan beliau ke kota lain. IMG_20140411_161640
  6. Bargain All The Way: Ever buying a book because it’s so cheap you don’t really care about the content? Now it’s time to open the book and find out whether it’s really worth your cents. -> Mind Power karya John Kehoe. Saya mendapatkannya dalam sebuah ajang book fest yang digelar oleh Perpus Kecil akhir tahun kemarin dengan harga 20 ribu rupiah. 😀
  7. Favorite Color: Pick a book from your shelf which has your favorite color for its cover! Is it pink, red or black? You decide. -> Warna favorit saya adalah warna musim gugur. Buku dengan sampul berwarna musim gugur yang menarik perhatian saya adalah sebuah antologi karya Edgar Allan Poe berjudul Kisah-kisah Tengah Malam. IMG_20140404_193713
  8. First Initial: Read a book that has been written by an author whose first initial is the same with you (Example: My name is Astrid, and I can read anything written by Agatha Christie, Aesop, Arthur Conan Doyle, etc) -> Penulis berinisial M yang saya pilih untuk tantangan ini adalah Marjorie Kinnan Rawlings dengan karyanya yang berhasil meraih Pulitzer Prize tahun 1939: The Yearling. 😀 
  9. Super Series: Read one (or more!) books that belong in a series, it can be trilogy, or tetralogy, or anything. -> Saya memilih seri kedua dari The Giver Quartet karya Lois Lowry berjudul Gathering Blue. Tantangan kategori ini saya isi dengan target yang cukup ambisius karena saya hanya punya versi ebook-nya dalam bahasa Inggris. Tapi lagi-lagi, tidak ada salahnya mencoba. 😀
  10. Opposites Attract: Read a book that’s been written by a writer whose gender is different from your own. -> Saya memilih kumpulan cerpen karya O. Henry yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Cinta yang Hilang.
  11. Randomly Picked: Ask someone else (a friend, your spouse, even your kids!) to randomly pick a book from your TBR pile. Don’t complain whatever they choose for you, just read it 🙂 -> Saya meminta dek Dian memilih satu dari tiga nama pengarang untuk saya masukkan ke kategori ini. Karena dek Dian menjatuhkan pilihannya pada nama Anton Chekov, maka karya beliau yang ingin saya baca untuk memenuhi tantangan ini adalah kumpulan cerpennya yang (juga) telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berjudul Kenangan Cinta.
  12. Cover Lust: Grab a book from your shelf that you bought because you fell in love with the cover. Is the content as good as the cover? -> Just so Stories karya Rudyard Kipling. Lukisan yang unik dan cakep serta warna sampulnya didominasi oleh warna favorit saya yang lain: gradasi warna tosca 😀 IMG_20140605_161005
  13. Who Are You Again?: You’ve never read a book from this author, maybe you haven’t even heard his/her name before. But who knows? Maybe he/she will become your new favorite author! -> The Secret History of the Lord of Musashi and Arrowroot versi terjemahan bahasa Indonesia karya Jun’ichirô Tanizaki.
  14. One Word Only!: Read a book that only has one word for its title (number is allowed as long as it’s only consisted of one word, e.g: 1, 2, 11). -> sebuah novel dystopia berjudul 1984 karya George Orwell. IMG_20140616_155408
  15. Dream Destination: Read a book that has setting in a place you’ve never visited before – but would like to if you have a chance. Could be real places or even fictional! -> Finding Islam. Sebuah kumpulan kisah dari beberapa travel-blogger tentang pengalaman mereka di sejumlah negara indah : Spanyol, Thailand, Belanda, India, Portugal, Iraq, dan Indonesia. Kebetulan, saya belum pernah melewati batas negara Indonesia tercinta untuk keperluan apapun.     

Selengkapnya ada di sini.

Salinger

Can’t wait to see this!

A SALINGER features interviews with 150 subjects including Salinger’s friends and colleagues who have never spoken on the record before as well as film footage, photographs and other material that has never been seen.

The film is the first work to get beyond the Catcher in the Rye author’s meticulously built up wall: his childhood, painstaking work methods, marriages, private world and the secrets he left behind after his death in 2010.

I am Back

It has been such a long long time ago since the last time I posted something on my blog.

I wrote in my bio that I am a wife, who is waiting for being a mother.

Now, I am a mother of a newborn.

Thank You so much for this greatest present, dear God. Thank You.

Image

 

Now, I’m back to live my blog. I want to tell more about something I’m interested with: Psychology.

Another Salinger’s Work !

I love the day !

I finally found another Salinger’s works. The e-books. After numerous years.

Does it sound silly? There’s the magic Google and I recently found those works? Maybe. But, no need to care. 😀

The best part of this finding stuff: it makes me so glad I want to dance randomly. Seriously.

Anyway, I didn’t find all the works, just most of it. I got Franny and Zooey , Nine Stories , and Uncollected Short Stories.

I am so overpowered right now that I want to share  those e-books with the world. Here we go. The Catcher in the Rye is included.

download link:  http://www.4shared.com/rar/4EYYJOMT/Franny_and_Zooey_Nine_Stories_.html?